Dzikir Berjamaah dengan Suara Keras
16/06/2009
16/06/2009
Berkumpul di suatu tempat untuk berdzikir
bersama hukumnya adalah sunnah dan merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Hadits-hadits yang menunjukkan kesunnahan perkara ini banyak sekali,
diantaranya.
مَا مِنْ
قَوْمٍ اجْتَمَعُوْا يَذْكُرُوْنَ اللهَ لَا يُرِيْدُوْنَ بِذَالِكَ إلَّا
وَجْهَهُ تَعَالَى إلَّا نَادَاهُمْ مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ قُوْمُوْأ
مَغْفُوْرًا لَكُمْ .( أخرجه الطبراني)
Tidaklah suatu kaum berkumpul untuk berdzikir dan tidak mengharap kecuali ridla Allah kecuali malaikat akan menyeru dari langit: Berdirilah kalian dalam keadaan terampuni dosa-dosa kalian. (HR Ath-Thabrani)
Sedangkan dalil yang menunjukkan kesunnahan mengeraskan suara dalam berdzikir secara umum di antaranya adaah hadits qudsi berikut ini. Rasulullah SAW bersabda:
يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: أَناَ عِنْدَ ظَنِّي عّبْدِي بِي وَأنَا مَعَهُ عِنْدَ ذَكَرَنِي ، فَإنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرًا مِنْهُ –منقق عليه
Tidaklah suatu kaum berkumpul untuk berdzikir dan tidak mengharap kecuali ridla Allah kecuali malaikat akan menyeru dari langit: Berdirilah kalian dalam keadaan terampuni dosa-dosa kalian. (HR Ath-Thabrani)
Sedangkan dalil yang menunjukkan kesunnahan mengeraskan suara dalam berdzikir secara umum di antaranya adaah hadits qudsi berikut ini. Rasulullah SAW bersabda:
يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: أَناَ عِنْدَ ظَنِّي عّبْدِي بِي وَأنَا مَعَهُ عِنْدَ ذَكَرَنِي ، فَإنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرًا مِنْهُ –منقق عليه
Allah Ta’ala berfirman: Aku kuasa untuk
berbuat seperti harapan hambaku terhadapku, dan aku senantiasa menjaganya dan
memberinya taufiq serta pertolongan kepadanya jika ia menyebut namaku. Jika ia
menyebut namaku dengan lirih Aku akan memberinya pahala dan rahmat dengan
sembunyi-sembunyi, dan jika ia menyebutku secara berjamaah atau dengan suara
keras maka aku akan menyebutnya di kalangan malaikat yang mulia. (HR Bukhari-Muslim)
Dzikir secara berjamaah juga sangat baik dilakukan setelah shalat. Para ulama menyepakati kesunnahan amalan ini.
At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW ditanya:
أَيُّ
دُعَاءٍ أَسْمَعُ؟
“Apakah Doa yang paling dikabulkan?”
Rasulullah menjawab:
Rasulullah menjawab:
جَوْفُ
اللَّيْلِ وَدُبُرُ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَاتِ – قال الترمذي: حديث حسن
“Doa di tengah malam, dan seusai shalat
fardlu." (At-Tirmidzi
mengatakan, hadits ini hasan.
Dalil-dalil berikut ini menunjukkan kesunnahan mengeraskan suara dalam berdzikir secara berjamaah setelah shalat secara khusus, di antaranya hadits Ibnu Abbas berkata:
Dalil-dalil berikut ini menunjukkan kesunnahan mengeraskan suara dalam berdzikir secara berjamaah setelah shalat secara khusus, di antaranya hadits Ibnu Abbas berkata:
كُنْتُ أَعْرِفُ إنْقِضَاءِ صَلَاةِ
رَسُوْلِ اللهِ بِالتَّكْبِيْرِ – رواه البخاري ومسلم
Aku mengetahui selesainya shalat Rasulullah dengan takbir (yang dibaca dengan suara keras)”. (HR Bukhari Muslim)
أَنَّ رَفْعَ
الصّوْتِ بِالذِّكْرِ حِيْنَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ الْمَكْتُوْبَةِ كَانَ
عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ ( رواه البخاري –
ومسلم)
Mengeraskan suara dalam berdzikir ketika jamaah selesai shalat fardlu terjadi pada zaman Rasulullah. (HR Bukhari-Muslim)
Dalam sebuah riwayat al-Bukhari dan Muslim juga, Ibnu Abbas mengatakan:
كنت أعلم إذا
انصرفوا بذالك إذا سمعته (رواه البخاري ومسلم ) –
Aku mengetahui bahwa mereka telah selesai shalat dengan mendengar suara berdikir yang keras itu. (HR Bukhari Muslim)
Hadits-hadits ini adalah dalil diperbolehkannya berdzikir dengan suara yang keras, tetapi tentunya tanpa berlebih-lebihan dalam mengeraskannya.
KH A Nuril Huda
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Dakwah
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Dakwah
HIMBAUAN !!!
“assalamu’alaikum
wr.wb.pembaca yg budiman! Ini adalah dasar amaliah kami,bila anda faham dan mau
mengamalkan,silahkan semoga bermanfa’at,dan jaka tidak faham dan tidak mau
mengamalkan,tolong! Jangan menghina dan jangan menghasut,karena yang demikian
adalah perbuatan yang melanggar dari ajaran “AL-QUR’AN” wassalamu’alaikum
wr.wb.

0 komentar:
Posting Komentar